Bidadari Island, Kepulauan Seribu, Jakarta

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Pernah dengar tentang Pulau Bidadari? Pulau ini adalah salah satu pulau yang lumayan besar di gugusan Kepulauan Seribu, yang juga lumayan beken sebagai spot foto pre-wedding untuk area Jakarta dan sekitarnya.

September 2011 kami mendapat undangan sebuah company family gathering disana. Sungguh excited karena sudah lama saya pengen menjajal Kepulauan Seribu tapi belom kesampaian. Apalagi setelah mendengar cerita tentang Pulau Tidung (juga bagian dari Kepulauan Seribu) yang cantik.

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Dari Pelabuhan Marina Ancol, kami menggunakan boat berkapasitas kurang lebih 30 orang, selama 1 jam untuk mencapai Pulau Tidung. Pemandangannya sih biasa aja.. You can’t hope too much from perairan di Jakarta kan? Hehee..

Begitu landing di pulaunya juga kurang lebih sama.. Air pantainya sangat jauh dari menggiurkan.. Rasanya males nyelupin kaki ke dalamnya. Bukannya sinical, tapi memang bener.. Air pantainya kotor, ga jernih dan banyak sampah.. Sayang sekali ya.

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Ternyata Pulaunya memang kecil dan sepertinya pengelolaannya hanya di bawah 1 management. Penginapannya terdiri dari beberapa cottages yang premium di bagian depan pulau, dan yang makin sederhana ke samping-samping. Di bagian depan juga ada restoran yang memadai dengan menu yang lumayan dan sebuah kolam renang kecil serta playground. Karena pulaunya rimbun walaupun di daerah pantai, kita bisa leyeh-leyeh atau makan di tempat terbuka tanpa kepanasan sama sekali.

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Karena kami kebagian di cottage yang samping, pemandangannya cukup ngenes. Sampahnya mengerikan 😦 Mungkin sampah-sampah tersebut merupakan imbas dari joroknya Jakarta yang kemudian terbawa air laut, karena kalau saya lihat, pengelola pulau cukup serius menjaga kebersihannya (suka ngeliat banyak tukang sapu yang rajin-rajin, hehe).

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Pulau ini emang pasnya buat acara-acara seperti team building, family gathering dan sebangsanya. Karena tidak begitu besar (otomatis less crowd), dan fasilitas-fasilitasnya yang sepertinya memang pas untuk itu (ga jelas banget ya penggambarannya, hahaa). Kalau untuk tourism yang lebih serius, menurut saya sih pengelolanya belum begitu siap secara look dan maintenance kawasan.

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Kamar yang kami tempati merupakan bagian dari sebuah cottage kayu yg dibagi menjadi 2 kamar. Bednya sangat cukup untuk family paling engga untuk 2 anak. Kamar mandinya dengan shower tanpa air panas (lagian gerah juga ga perlu mandi air anget kayanya) plus wastafel yang seadanya. Kamarnya full AC, dan ada teras kecil di depannya yang lumayan buat jemur-jemur anduk 😛 Kesulitan saat itu hanya pas mau sterilin botol dot susu anak (yaa.. Anak kami masih ngedot saat itu, hihii..) karena tidak ada air panas ataupun kettle di dalam kamar.

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Saat kami berjalan mengelilingi pulau (bisa juga menyewa sepeda), ternyata sisi lain pulau (timur) lumayan juga. Ada komplek villa kayu di atas air laut yang sebenarnya cukup menarik, tapi ko ngga ada tanda-tanda kehidupan ya? Entahlah.. Lalu ada puing-puing benteng Belanda juga beserta penjelasan sejarahnya. Jadi Pulau Onrust yabg berada di sebelah Pulau Bidadari adalah pulau yang dijadikan penjara khusus tahanan kelas berat saat Jepang menguasai Batavia. Benteng di Pulau Bidadari digunakan untuk menghalau musuh yang hendak memasuki Batavia (lewat jalan laut tentu saja). Benteng ini cukup photogenic sebagai lokasi foto ataupun bikin music video ala ala Malaysia jaman dulu, hihihii

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Senja hari cukup menarik di Pulau ini.. Nongkrong di gazebo-gazebonya sambil menikmati es kelapa dan kudapan ala pantai lainnya (apa siiih.. Sebenernya saya udah lupa waktu itu nyemilin apa aja ;D). Walaupun pemandangannya paling-paling kapal-kapal pembawa sembako dari pulau satu ke pulau lain, yang lebih nampak seperti kapal bajak laut hahahaha..

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Kalau memang Anda berencana ke Pulau Bidadari dalam waktu dekat, saran saya jangan terlalu banyak berharap untuk water sport yang gimana banget apalagi snorkling dan diving (sebagaimana normalnya kalau main ke pulau). Tapi kalau tujuannya hanya have a little hideaway bersama teman atau keluarga, foto-foto, makan, leyeh-leyeh, naik sepeda.. Masih ok. Salam olahraga!

Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu - dimana menginap

Menginap di Caravan, Rookley Country Park; Isle of Wight

stay in a caravan - dimanamenginap

Penginapan dalam bentuk caravan sangat populer di tanah Britania Raya, entah kenapa. Yang jelas di saat-saat liburan, caravan parks dimana-mana selalu penuh dan kebanyakan adalah rombongan keluarga.
Caravan itu apa sih? Jangan salah kaprah dengan campervan ya.. Karena bedanya agak principal di antara keduanya.

stay in a caravan - dimanamenginapCaravan adalah unpowered vehicle, yang untuk bergerak harus ditarik oleh powered vehicle (biasanya ditarik mobil dengan gandengan/cantelan di belakang). Jadi ibaratnya kita bawa-bawa rumah kecil di belakang mobil kita, karena caravan didesain untuk “ditinggali” sebagai rumah, lengkap dengan fasilitas household seperti ruang tidur, dapur, kamar mandi dan lain-lain. Untuk mengendarai mobil dengan menggandeng caravan, pastinya tidak mudah karena manuvernya lebih sulit, perlu aksesoris tambahan seperti extra mirror dan lain-lain.

Sedangkan campervan, adalah mobil yang sekaligus “rumah”. Jadi satu, ga usah digandeng-gandeng atau ditarik-tarik. Tentunya “living-space“nya jauh lebih compact. Tempat tidur hanya berupa sofa kecil yang sempit, dilengkapi perlengkapan masak dan cuci dasar.
Di UK, sangat umum untuk memiliki caravan ataupun campervan. Pemerintahnyapun memfasilitasinya dengan sangat memadai, antara lain dengan menyediakan buanyak caravan/campervan parks di seluruh pelosok negeri (di suburb ya, tidak di tengah-tengah kota besar seperti London atau Birmingham.. :D), biasanya di jalur-jalur wisata. Di motorway (aka jalan tol) nya pun rambu-rambunya jelas untuk pengendara camper/caravan, aksesnya juga diprioritaskan di tempat-tempat tertentu.

stay in a caravan - dimanamenginapSaat bank holiday awal May 2015, kami tiba-tiba kepikiran untuk menjelajah Isle of Wight, sebuah pulau wisata di selatan UK Mainland, karena dikenal sebagai “Island of Dinosaur” (anak pertama kami sangat tertarik dengan dinosaur facts).

Karena hunting penginapannya terlalu mepet, alhasil semua penginapan penuh, mulai hotel sampai self catering (penginapan yang bisa masak sendiri), di booking.com saat itu yang tersisa hanya beberapa unit caravan itupun letaknya di tengah-tengah pulau (which is ngga favorit karena tidak ada view ke arah laut). Sebelumnya kami tidak pernah tertarik untuk menginap di caravan, tapi karena tidak ada pilihan lain ya udah..sekalian nyobain dan kebetulan sewanya murah banget (ukuran UK). Untuk 3 bedrooms (bisa dihuni 6-8 orang) hanya £85/night! Kalau di hotel, harga segitu cuma dapet 1 kamar hotel kelas melati untuk 2 orang, ga bisa masak sendiri pun.. Jadi caravan memang bisa jadi best-deal untuk rombongan/group besar dan keluarga.
stay in a caravan - dimanamenginapJadi caravan yang akan kami tinggali ini tidak perlu kami cantelin di belakang mobil untuk kemudian diparkir di suatu caravan park. Tapi lebih berupa unit-unit caravan (dan ada juga lodges, bangunan kecil dengan material dominan kayu–semacam Kampung Sampireun kalau di Garut) yang sudah ditata apik, kita tinggal datang, masuk, pakai (jangan lupa bayar). Jadi semacam villa dalam wujud yang beda. stay in a caravan - dimanamenginapDi Rookley Country Park ini ada 4 zona, yaitu : Zona service dan pengelola (receptionist, restoran dan office), zona cottages/lodges (unit yang paling mahal), zona caravan dan di paling atas adalah camping ground. Ada beberapa danau kecil di dalam park yang bisa dipakai untuk mancing. Yang terbesar lokasinya berada tepat di depan teras restoran.

stay in a caravan - dimanamenginap

stay in a caravan - dimanamenginapSebenarnya kami butuhnya hanya 2 kamar tidur, tapi karena saat itu adalah peak season (long weekend di musim semi!) jadi dapetnya udah sisa-sisa. Pokoknya unit yang kami dapat lokasinya paling ga favorit deh. Tidak ada parkiran sendiri, jadi jalan dari parkiran mobilnya ke caravan sekitar 500 m. Deket sih ya? Tapi lumayan kan kalau sambil gotong koper dan gendong bayi ;p (alesan, aslinya manja).

stay in a caravan - dimanamenginapstay in a caravan - dimanamenginap Cukup takjub saat membuka pintu caravannya.. Ternyata lumayan luas! Living roomnya lumayan lega dengan tv kecil, dvd player (dan beberapa dvd film), perapian gas dan sofa L yang bisa buat rebahan 2 orang.

stay in a caravan - dimanamenginapstay in a caravan - dimanamenginapstay in a caravan - dimanamenginap

stay in a caravan - dimanamenginapRuangan itu menjadi satu open plan dengan kitchen-diner yang juga lega. Dapurnya dilengkapi peralatan masak dan makan, oven, kulkas dan kompor gas yang memadai (tapi no dishwasher). Ruang makannya berupa meja bundar dengan sofa built-in yang juga melingkar, ditambah 2 stools tambahan, sangat cukup untuk makan rame-rame. Cupboards ada di setiap sudut ruang seolah-olah harus memanfaatkan tiap celah yang ada.. Itu akan berguna banget untuk mereka yang stay jangka panjang tapi bagi kami sih, ga kepake, kalau menginap hanya 2 malam trus nyimpen barang printil-printil di tempat yang ga keliatan mata, ntar jatuhnya malah ketinggalan pas mau pulang 😀

stay in a caravan - dimanamenginapstay in a caravan - dimanamenginap

stay in a caravan - dimanamenginapSetelah area dapur, ada lorong menuju kamar-kamar tidur. Lebar lorongnya sempit memang, sekitar 60 cm. Di lorong itu ada pintu masuk ke kamar mandi. Pintu lorong, pintu kamar mandi dan pintu-pintu kamar lebarnya cuma 50 cm hihiii.. Imuut. Ternyata muat juga yah tanpa harus ngikutin Standart ala Neufert 😀 stay in a caravan - dimanamenginap

stay in a caravan - dimanamenginapKamar mandinya lumayan lega, terdiri dari satu shower unit (compact, tapi cukuplah. Dilengkapi tempat duduk untuk disable people juga!), toilet, wastafel berikut cermin dan cupboard, dan ada heater dua fungsi (pemanas ruangan sekaligus buat ngeringin handuk).

stay in a caravan - dimanamenginap

stay in a caravan - dimanamenginap

stay in a caravan - dimanamenginapKamar utama bednya double, dan dua kamar lainnya masing-masing ada 2 single bed. Tiap-tiap kamar dilengkapi cupboard yang cukup untuk menyimpan baju, meja kuecil + cermin buat dandan dan bedside table (plus lampunya). Lengkap kan?

caravan holiday, the bedroom

Sayangnya karena lorong ke arah kamar sempit banget dan sisa space di tiap kamar hanya cukup untuk sirkulasi, kami ga bisa buka koper di kamar. Akhirnya koper dijebebeng (maafkan bahasanya) di living room, agak menghalangi jalan sih tapi masih bisa lewat. Mungkin idealnya bawa travel bag aja ya.

stay in a caravan - dimanamenginap Kasurnya memang ga bisa disamakan kenyamanannya dengan kasur di hotel. Berasa gitu springnya di badan, hihii.. Tapi ga begitu masalah kok, kalau badan udah cape berpetualang seharian, kasur gimana juga berasa empuk. Ya kan?

Di setiap ruangan ada heater yang memadai, tapi untuk di kamar, kasurnya saya alasi lagi dengan throw (selalu bawa) agar lebih hangat.
Cuaca saat itu itungannya kurang bersahabat untuk menjelajah pulau, anginnya kenceeeng banget sekitar 20 miles/hour, dikombinasi dengan hujan dan dingin selama 3 hari. Kalau udah gitu emang paling mantep kruntelan di dalam caravan, bikin teh/cokelat anget, pasang heater maksimal, dan memandangi badai yang terjadi di luar sana. Kalau pas anginnya kenceng banget, caravannya ikutan goyang-goyang, trus hujannya juga kedengeran lumayan kenceng di atap caravan.. Hihii seruuu.

stay in a caravan - dimanamenginap

stay in a caravan - dimanamenginap

Yang agak merepotkan (sedikit, maaf manja) kemarin karena di dapurnya tidak ada basic needs seperti sabun dan spons cuci piring, kitchen towel, garam merica untuk memasak, teh, gula, kopi, creamer.. Yang mana biasanya di semua penginapan self-catering itu standar pasti ada. Jadinya kami ga siap dan ga bawa dari rumah. Tapi di depan komplek ada toko yang menjual itu semua.. Ha! What a trick!
Di kamar mandinya juga blass ga ada toiletries, apalagi handuk atau keset. Untungnya untuk itu kami biasa selalu bawa sih walau menginap dimanapun. Oya untuk mandi air anget juga, harus nyalain boiler dulu kemudian tunggu agak lama.. Dan itu hanya untuk beberapa liter saja.. Jadi bagi yang mandi terakhir (biasanya saya), siap-siap aja deh lagi asyik mandi tiba-tiba kenikmatan air hangatnya berubah jadi air es 😀 (udah biasa, aku rapopo). Air kran untuk kitchen sink nya pun tidak terjamah kehangatan sama sekali, jadi ya.. Harus melawan rasa malas cuci piring dengan air dingin.
Kesimpulan, menginap di caravan patut dijajal dan membuat anak-anak excited. It’s quite an adventure. Kami sih ngga kapok dan mungkin mau mencoba lagi tapii.. Kalau bisa hanya kalauu.. Lokasinya oke, strategis dan view-nya ciamik. We’ll absolutely try it again next chance. What about you?

Stay in Premier Inn, Great Britain.

Travelodge dan Premier Inn adalah dua chained budget hotel yang terkenal merata di seluruh United Kingdom. Di satu kota saja kita bisa nemu beberapa unit hotel ini (tergantung besar kotanya juga sih). Contohnya waktu kami bertualang ke Manchester saat winter (Februari) 2013, tertarik nyobain Premier Inn karena sering banget ngeliat ada dimana-mana, iklannya di TV pun cukup nyantol di otak. Pas hunting via booking.com, ternyata kurang lebih ada 16 Premier Inn di Manchester! Hahaha banyak kan?

 premier inn manchester - dimana menginap

premier inn manchester - dimana menginap

Yang pertama kali kami jajal adalah Premier Inn West Didsbury Hotel di pinggiran kota Manchester. Kami tiba malam hari di puncak musim dingin, suhu di luar kira-kira -2 sampai 2 derajat Celcius. Di sebelah ruang receptionist yang sederhana, lobinya pun tak kalah simpel dan ala kadarnya. Hanya berupa ruangan kecil dengan dominasi warna ungu yang dilengkapi 1-2 sofa kecil, mesin minuman dan rak untuk brosur-brosur wisata.

Setelah menunjukkan bukti bookingan dan menyelesaikan administrasi, kita cuma dikasi kunci dan diberitahu arah menuju kamarnya. Jangan ngebayangin bakal ada yang bantuin ngangkatin koper yah.. Self yourself, mate! Yang kami pesan waktu itu adalah 1 family room dan 1 standart double room untuk ortu. Family room cuma sedikit lebih luas aja, ukuran kasurnya king, plus ada 2 extra bed yang slorokan (apa sih bahasanya yang bener, ngga ngerti) dari bawah kasur utama. Selain itu ada baby cot juga yang kami ga pake walaupun waktu itu bawa bayi umur 2 bulan. Kenapa?

premier inn manchester - dimana menginap

premier inn manchester - dimana menginap
Saat itu sedang winter, dimana suhu siang hari berkisar 2 degrees dan malem bisa sampai minus, salju kadang turun tipis-tipis. Intinya dingiiinnn!! Apes punya apes, family room yang kami dapat tuh heaternya ngadat, jadi kebayang kan dinginnya. Berempat tidur selimutan dengan jaket lengkap. Asli deehh.. Dan kamar ortu juga sama loh. Si bayi sampe tidurnya saya kekep terus biar anget. Dan kita kruntelan berempat di kasur king size. Selain itu, suara langkah kaki dan obrolan orang yang menginap di lantai atas juga kedengeran sepanjang malam. Untungnya cuma semalem menginap disitu, kalau lebih bisa-bisa kami minta refund. Hmm “if we never try, we’ll never know”, kalo kata abang Chris Martin.

Karena pemanas ruangan kamar mandi juga mati, lantainya keramik jadi makin dingin rasanya. Males banget mau sekedar wudhu ataupun cuci muka walaupun ada air panas, apalagi mandi hihihii.
premier inn manchester - dimana menginap
Satu yang menyenangkan dari Premier Inn adalah breakfastnya. Kami aja yang cuma makan makanan halal bisa kenyang, cuma dengan full english breakfast (minus bacon dan sosis, jadi ngga full dong ya? Hehe) dan omelet isi jamur dan keju (2 eggs per portion jadi cukup kenyanglah). Jangan mengharap nasi atau mie goreng, tapi di meja prasmanannya ada toast, croissant dan teman-temannya lengkap, yoghurt, juice, sereal dan sebangsanya. Tea and coffee pastilah ya.. Apalagi air putih hahahaa.. Intinya soal makanan jangan kuatir.

 premier inn manchester - dimana menginap

premier inn manchester - dimana menginapbreakfast time in Premier Inn West Didsbury Hotel, warm ambience, delicious foods. Sayang umtuk pesan hot food pelayanannya agak lama.

Besoknya kami beranjak ke kota sebelahnya, Liverpool. Dan kembali menginap di Premier Inn (Roby) Hotel Liverpool, waktu itu bookingnya sekalian). Agak deg-degan takut heaternya mati lagi.. Alhamdulillah ternyata engga. Tidur lumayan enak dan anak sulung bisa tidur di single bed sendiri (karena ngga kedinginan). Service dan breakfastnya kurang lebih sama. Tapi resto dan barnya jauh lebih luas dab bagus deng.. Gardennya juga ok, saat summer pasti banyak yang milih sarapan di luar.

  premier inn liverpool - dimana menginap

premier inn liverpool - dimana menginap

premier inn liverpool - dimana menginap

premier inn liverpool - dimana menginap
Kesimpulannya, jika sedang vacation di UK, Premier Inn merupakan budget hotel yang cukup nyaman dan aman untuk family, personal ataupun sama temen-temen.Untuk backpackers pun sepertinya tarifnya cukup terjangkau tanpa harus ngegembel banget. Tapi kalau perginya bertepatan dengan winter, agak hati-hati dan teliti. Cek lagi review orang-orang yang pernah menginap disana, biar kejadian heater ngadat tadi bisa dihindari. Demikian 🙂

Bayview Hotel, Singapore

Pertama kali ke Singapore taun 2010, saya menginap di hotel ini, Bayview Hotel yang sama sekali ga ada pemandangan ke lautnya, hehe.. Daerahnya adalah di seputaran Bencoolen (MRT station Bras Basah atau Dhoby Ghaut). Lokasinya sih memang juara menurut saya, ga yang di tengah hiruk pikuk Orchard banget, tapi mau kemana-mana juga enak. Jalanan Bencoolen itu adeeemm banget, pohon-pohonnya rimbun, saya sukaa 🙂

52Untuk hotelnya sendiri sih biasa aja, bangunan kotak masif berlantai 10 tanpa frontyard. Lantai dasar terdiri dari lobi kecil dan restoran yang langsung berhadapan dengan pedestrian way yang lebar. Waktu itu kami menginap di standart room yang ratenya sekitar 1,2 juta kalau dirupiahkan (2010). Kamarnya ngepaaass banget dan serba efisien hahaha. Waktu itu kami cuma bertiga; saya, suami dan anak sulung yang masih umur 2,5 tahun. Tapi itu kamar rasanya ngepaaas banget. Kasur dobelnya cukup lega untuk saya dan toddie boy, sementara suami ngegelar bedspread di bawah, itupun mepet! Space does matter! Walaupun begitu kamarnya bersih, jendelanya gede, ga lembab, fasilitas ok lah.

Dan memang saya harus ulangi lagi, strategisnya luar biasa. Kalau butuh apa-apa, di sebelah ada 7eleven. Sebelahnya lagi ada kopitiam (semacam foodcourt), favorit saya adalah roti prata keju dan hainan chicken rice-nya. Kalau suka citarasa India, nasi briyani juga ada. Belok dikit dari kopitiam situ, ada Wendy’s. Trus lagi kalau keluar hotel ke arah kiri, sekitar 200 m ada yang jual nasi padang, satu bangunan sama Hotel 88. Kesimpulannya secara makanan lengkaplah yaaa :))

6
1

28

27

16

10
Bayview hotel ini letaknya sebrangan sama Rendesvouz Hotel yang tersohor itu. Di jalan itu bus banyak banget yang lewat. Kalau mau naik city sightseeing (hop on hop off bus) juga tinggal jalan dikiit banget ke halte deket perempatan. So helpful!

9

12

29

23

22

21

20

19

18

11

7
Kalau Anda orangnya nyeni seperti saya (aih geer sekali 😅) ada Singapore Art Museum in walking distance, so worth to visit. Selain itu jalan dikit ke arah Orchard sebelum Plaza Singapura, ada gedung sekolah seni (SOTA) yang super duper cantik, walaupun setiap hari lewat, saya pasti mampir foto-foto setiap detilnya, tak jemu-jemu rasanya.
Nge-mall adalah kebutuhan utama Anda? Tinggal jalan 5-10 menit ada Plaza Singapura. Setelah itu tinggal nyusurin Orchard, tinggal pilih deh mau masuk mall yang mana. Oya, ada taman kecil juga yang lumayan buat ngadem di depan Plaza Singapura. Kesimpulan kedua, secara lokasi, hotel ini ok berat. Beberapa teman dan keluarga saya juga ngaku jatuh cinta sama daerah Bencoolen ini walaupun bukan menginap di hotel yang sama.

13

14

26

25

24

15
Tentang breakfastnya memang kurang memuaskan, terbataas pilihannya. Kurang Asia gitu loh. Ga ada jaminan halal juga untuk yang muslim. Kalau mesen telur juga agak susah dan lama, dan sepertinya mereka cuma nerima pesenan satu jenis telur deh : telur ceplok yang basah. Maksud saya yang masih wiggly gitu loh.. Kebetulan anak saya sukanya yang kering. Waktu itu sih anak saya sarapannya selalu sereal (yang juga hanya ada dua jenis) dan roti-roti gitu macem croissant. Tapi suasana di restonya lumayan, karena sejajar dengan pedestrian jadi asik aja sambil ngeliat Singaporean wara-wiri bersemangat, as they always do :))

Disaster Oasis Training Center, Kaliurang, Yogyakarta

Untuk nge book hotel via personal (tidak lewat agent dsb) dari luar kota kadang memang tricky. Kecuali kita punya fix date dan ga keberatan open kartu kredit via telepon dengan hotel terkait. Taun 2009 saat kami jalan-jalan ke Yogyakarta, itulah yang saya alami. Dari sekian banyak hotel yang saya telepon, ga ada satupun yang mau jadiin bookingan saya, semata-mata karena posisi di luar Yogyakarta dan ga ada jaminan apa-apa kalau tiba-tiba cancel atau gimana-gimana. Browsing punya browsing, ada satu tempat menginap yang sepertinya menarik, lokasinya agak di atas (jalan kaliurang km 21,5) namanya Disaster Oasis (aneh kan?).. Dan ternyata mereka mau dibook via telepon! Yess!!

disaster oasis kaliurang, yogyakarta - dimana menginap

disaster oasis kaliurang, yogyakarta - dimana menginap

Tapi saat ini mereka wanti-wanti ke saya.. “Tapi ini bukan hotel ya mba.. Tapi training center“. Karena udah pasrah.. Sukur-sukur dapet tempat naro badan, setelah ditolak sana sini huhuhuu.. Trus ngeliat foto-fotonya juga nampak OK, langsung saya jadiin aja. Oya ratenya juga murah, 200 ribu saja semalam untuk 1 kamar twin bed (2009).

Waktu itu kami bawa mobil dari Jakarta, dan masuk kota Yogya sekitar jam 11 malam, langsung lanjut naik ke arah Kaliurang dan tempat menginapnya langsung ketemu di sebelah kiri jalan. First impression? Stunning! Suka landscape designnya yang natural, reflection pool yang jadi dramatis dengan lighting effect dari lampu-lampu bambu. Unit bangunannya juga nuansa bambu dan kayu, tradisional.

Unit yang kami tempatin letaknya di pojok belakang, kalau ga salah sih unit Lombok namanya. 1 unit bangunan terdiri dari beberapa kamar yang semuanya twin bed. Kamarnya sederhana, dinding bata yang diekspos, isinya bener-bener cuma 2 tempat tidur single, 1 bedside table di tengah keduanya dan 1 telepon. Ga ada AC juga karena daerah Kaliurang kan sudah adem ya. Untuk 2 kamar yang kami pesan (waktu itu saya ngajakin ortu) ada satu shared bathroomwater yang ada di pojokan. Walaupun sederhana tapi lumayan ada heaternya, jadi anak bayi/batita tetep bisa mandi air anget di udara dingin (terutama mandi pagi).

291278_111119140826_std
foto kamar dari http://www.hotelresortonline.com

disaster oasis kaliurang, yogyakarta - dimana menginap

disaster oasis kaliurang, yogyakarta - dimana menginap

disaster oasis kaliurang, yogyakarta - dimana menginap

Jadi penginapan ini memang sama sekali bukan hotel, tapi lebih khusus untuk latihan tanggap bencana. Sepertinya sering juga digunakan untuk team building dan outbond perusahaan. Waktu kami kesana kebetulan lagi ga ada grup, jadi amaann hehe.. oya, sepertinya untuk acara reuni atau kumpul keluarga besar juga seru deh. Di tengah-tengah site juga ada beberapa unit yang lebih menyerupai bungalow, sepertinya kamarnya lebih besar dan lebih cocok untuk keluarga. Sekilas penampakannya mirip Vila Air yang di Lembang. Waktu itu sih sempet ngeliat ada beberapa yang terisi oleh keluarga yang mungkin lagi menyepi menikmati weekend.

Oya, walaupun ratenya ga terlalu mahal, tapi kami dapet sarapan juga loh! Lumayanlah walaupun cuma nasi goreng telur ceplok dan teh anget. Habis itu bisa iseng nyobain outbond di belakang (kalau lagi ga dipakai untuk acara) atau jalan-jalan ke sawah di depan penginapan, sebelum menikmati wisata-wisata andalan di Kaliurang.