May 2013, musim semi akhirnya tiba setelah winter yang berkepanjangan. Walaupun begitu, suasana masih dingin saat kami memutuskan mengeksplor kota budaya Bath, sekitar 4 jam ke arah barat dari kota London.
Tempat dimana kami menginap adalah sebuah bed and breakfast bernama The Old Malt House, sebuah bangunan sederhana yang dikelola sepasang suami istri, di countryside kira-kira 30 menit perjalanan mobil dari pusat kota Bath.
Hotel ini adalah pilihan suami dengan menggunakan situs andalan, booking.com. Sebenarnya saya kurang sreg karena lumayan jauh dari mana-mana, pure countryside. Tapi ya apa dikata, semua hotel di kota relatif penuh saat itu (untuk yang family room), maklum sih lagi musim liburan.
Kamar yang kami pesan adalah yang terbesar, family room kapasitas 5 orang. Saat itu ratenya £185, cukup mahal untuk daerah yang jauh kemana-mana, minim service (jangan harap ada bellboy yang bantu ngangkutin koper, semua angkat sendiri) dan kamar yang sederhana tanpa view yang menarik.
Kamar mandinya lumayan memadai, ada bathtub, shower, wastafel dan closet, sayang lock pintunya rusak. Jadi mesti aware aja kalau lagi ada orang lain di kamar mandi.
Bednya nyaman dan bersih, ada televisi dengan pilihan channel yang ga terlalu banyak (kasian anakku bosen). Untungnya dia menemukan sesuatu di lemari kamar.. Mainan anak2 1 box penuh. Lumayan deh di mainin itu sama adeknya sambil nunggu ngantuk.
Breakfastnya enak.. Sebagaimana menu yang sudah kami bayangkan, apalagi kalau bukan Full English Breakfast. Karena kami ga mengkonsumsi bacon dan sosis (udah pasti ga halal), jadi tinggal eggs, toast, mushroom, sama tomat ya huhuhuuu.. Tapi alhamdulillah enak dan lumayan buat ganjel-ganjel. Dan nyeruput English Breakfast Tea anget-anget di pedalaman Inggris saat musim semi itu… Wiiihhh!! Pengalaman yang layak dikenang.